Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya)
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur.
Teknik analisis untuk mempelajari hubungan:
Komponen Biaya Pada Industri Barang / Jasa
Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi
Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi
BEP Pada Industri Barang / Jasa
Harga Jual : Rp. x / unit
Biaya Produksi : Rp. y / unit
Biaya Tetap : Rp. z / unit
Misal S = jumlah unit terjual dalam 1 tahun
S = z___
( x - y)
Contoh soal 1 (Industri barang)
Misal suatu perusahaan yang memproduksi televisi, mempunyai data biaya dan pendapatan sebagai berikut:
Biaya tetap perusahaan, pertahun Rp. 1.000.000.000,-
Biaya Produksi, untuk tiap unit televisi Rp. 500.000,-
Harga Jual, untuk tiap unit televisi Rp. 1.000.000,-
Misal x unit utk mencapai breakeven
1.000.000 (x) = 1.000.000.000 + 500.000 (x)
500.000 (x) = 1.000.000.000,-
x = 2000
Berarti perusahaan akan mencapai BEP setelah menjual sebanyak 2000 unit televisi
Contoh soal 2 (Industri jasa)
Suatu perusahaan jasa perhotelan mempunyai data biaya dan pendapatan sebagai berikut:
Biaya tetap, per tahun Rp. 2.000.000.000,-
Biaya pelayanan,perkamar, perhari Rp. 50.000,-
Harga jual, perkamar, perhari Rp. 200.000,-
200.000 (x) = (2.000.000.000/365) + 50.000 (x)
150.000 (x) = 2.000.000.000/365
X = + 37 kamar
Komponen Biaya Pada Industri Konstruksi
Biaya Modal (Capital Cost)
Biaya Langsung
Biaya Tidak Langsung
Biaya Tahunan (Annual Cost)
•Biaya Pemeliharaan
•Bunga
•Depresiasi
BEP Pada Industri Konstruksi
BEP tidak dapat dihitung seperti pada industri barang dan tidak dapat terdeteksi dengan jelas.
Hal ini karena kegiatan jasa konstruksi memiliki ciri tersendiri yaitu:
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur.
Teknik analisis untuk mempelajari hubungan:
- Biaya tetap (Fix Cost)
- Biaya tidak tetap (Variable Cost)
- Pendapatan (Revenue)
Komponen Biaya Pada Industri Barang / Jasa
- Biaya Tetap (Fix Cost)
- Biaya overhead kantor
- Biaya rutin, pajak, dll
- Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
- Biaya Produksi
- Biaya tak terduga lainnya
Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi
Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi
BEP Pada Industri Barang / Jasa
Harga Jual : Rp. x / unit
Biaya Produksi : Rp. y / unit
Biaya Tetap : Rp. z / unit
Misal S = jumlah unit terjual dalam 1 tahun
S = z___
( x - y)
Contoh soal 1 (Industri barang)
Misal suatu perusahaan yang memproduksi televisi, mempunyai data biaya dan pendapatan sebagai berikut:
Biaya tetap perusahaan, pertahun Rp. 1.000.000.000,-
Biaya Produksi, untuk tiap unit televisi Rp. 500.000,-
Harga Jual, untuk tiap unit televisi Rp. 1.000.000,-
Misal x unit utk mencapai breakeven
1.000.000 (x) = 1.000.000.000 + 500.000 (x)
500.000 (x) = 1.000.000.000,-
x = 2000
Berarti perusahaan akan mencapai BEP setelah menjual sebanyak 2000 unit televisi
Contoh soal 2 (Industri jasa)
Suatu perusahaan jasa perhotelan mempunyai data biaya dan pendapatan sebagai berikut:
Biaya tetap, per tahun Rp. 2.000.000.000,-
Biaya pelayanan,perkamar, perhari Rp. 50.000,-
Harga jual, perkamar, perhari Rp. 200.000,-
200.000 (x) = (2.000.000.000/365) + 50.000 (x)
150.000 (x) = 2.000.000.000/365
X = + 37 kamar
Komponen Biaya Pada Industri Konstruksi
Biaya Modal (Capital Cost)
Biaya Langsung
•Biaya bahan/material
•Biaya upah tenaga
•Biaya alat
•Biaya subkontraktor
•Biaya Overhead selama proyek berjalan
Biaya Tidak Langsung
•Biaya overhead kantor (gaji karyawan, dsb)
•Biaya Teknik (engineering cost)
•Bunga
•Biaya tak terduga (contingencies)
Biaya Tahunan (Annual Cost)
•Biaya Pemeliharaan
•Bunga
•Depresiasi
BEP tidak dapat dihitung seperti pada industri barang dan tidak dapat terdeteksi dengan jelas.
Hal ini karena kegiatan jasa konstruksi memiliki ciri tersendiri yaitu:
- Produknya tidak standar
- Harga jual tidak standar
- Waktu produksinya tidak standar
- Lokasinya berpindah-pindah
- Resiko satu proyek dengan yang lainnya berbeda-beda
CV.Rakaju Lab teknik
ReplyDeleteJual alat Laboratorium Teknik Sipil kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksilainnya.supplier peralatan Quality Control dan Geoteknik untuk peralatan kualitas Konstruksi Jalan, Jembatan, Gedung-gedung, Dam, dan konstruksi teknik sipil lainnya, khusus untuk peralatan kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksi lainnya yang bermanfaat untuk menjamin kualitas konstruksi, sehingga dapat memperpanjang masa pakai ( life time) konstruksi dan mempertahankan kualitas konstruksi, sehingga berdampak pada efisiensi dana pembangunan.
alat sondir 2, 5 ton
alat sondir 5 ton
alat sondir 10 ton
alat core drill
core drill
sondir 5 ton
sondir 2, 5 ton
alat laboratorium teknik sipil
alat laboratorium tanah
alat laboratorium beton
alat laboratorium aspal
toko alat teknik sipil'
pusat alat teknik sipil
CV.RAKAJU LAB TEKNIK
-Distributor
-Supplier
-Agen alat lab inpor
-Produksi Sendiri alat lab Lokal
-jual alat laboratorium tanah
-jual alat laboratorium beton
-jual alat laboratorium aspal
-jual alat laboratorium pertambangan
jual alat laboratorium teknik sipil
Jual alat laboratorium di jakarta
jual alat laboratorium teknik sipil seluruh indonesia
jual jasa alat laboratorium teknik sipil
Jual semua alat lab sebagai berikut
jual Laboratorium Tanah
jual Laboratorium Beton
jual Laboratorium Aspal
jualLaboratorium Kimia
jual Laboratorium Teknik Mesin
jual Laboratorium Pertambangan
jualPertambangan Mining
jual Glass Ukur
jual Labu Ukur
jual Piknometer
jualLaboratotorium Pertanian
jual General
Lab techniques CV.Rakaju
Selling tool Civil Engineering Laboratory Soil quality, Concrete, asphalt, rocks and material konstruksilainnya.supplier Quality Control and Geotechnical equipment for quality equipment Construction Roads, Bridges, Buildings, Dam, and other civil engineering construction, specifically to land quality equipment, Concrete , asphalt, rocks and other construction materials that are useful to ensure the quality of construction, so as to extend the life ( life time) of construction and maintaining the quality of construction, so the impact on the efficiency of development funds.
CV.RAKAJU ENGINEERING LAB
-Distributor
-Supplier
-Agen Lab equipment inpor
-Production Of Local Self lab equipment
-Sell soil laboratory equipment
-Sell concrete laboratory equipment
-Sell asphalt laboratory equipment
-Sell mining laboratory equipment
Sell all the lab equipment as follows
Soil Laboratory selling
Concrete Laboratory selling
Asphalt Laboratory selling
jualLaboratorium Chemistry
Laboratory selling Mechanical Engineering
Mining Laboratory selling
jualPertambangan Mining
Glass selling Measure
Pumpkin sales Measure
selling pycnometer
Agriculture jualLaboratotorium
General selling
contact info 02292101889 Hp.082121444881
CV.Rakaju Lab teknik
Jual alat Laboratorium Teknik Sipil kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksilainnya.supplier peralatan Quality Control dan Geoteknik untuk peralatan kualitas Konstruksi Jalan, Jembatan, Gedung-gedung, Dam, dan konstruksi teknik sipil lainnya, khusus untuk peralatan kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksi lainnya yang bermanfaat untuk menjamin kualitas konstruksi, sehingga dapat memperpanjang masa pakai ( life time) konstruksi dan mempertahankan kualitas konstruksi, sehingga berdampak pada efisiensi dana pembangunan.