Selamat datang di zona Atmadilaga

Mari berbagi informasi, pengalaman, dan wawasan, .
setetes tinta melahirkan jutaan inspirasi

08 October 2018

HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO/BAHAYA - SMK3

Hirarki Pengendalian Resiko
Kali ini kita akan membahas tentang pengendalian resiko, atau hirarki pengendalian resiko menurut standar OHSAS. Sebelumnya, apa iru resiko??

Resiko Adalah Kesempatan Untuk Terjadinya Kerugian Atau Kecelakaan

definisi lain Resiko juga dapat dartikan Kombinasi Dari Kemungkinan (Likelihood) Dan Akibat (Consequence) Dari Sebuah Kejadian Bahaya Spesifik

dari mana saja sumber resiko terjadi, Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari :
  1. BAHAN / MATERIAL
  2. ALAT/MESIN
  3. METODE KERJA
  4. LINGKUNGAN KERJA
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Hindari risiko
  • Kurangi/minimalkan risiko
  • Transfer risiko
  • Terima risiko
Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan tingkat resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman). Hierarki pengendalian tersebut antara lain ialah
eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang terdapat pada tabel berikut ini.


Hirarki Pengendalian Resiko :

HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO/BAHAYA K3
ELIMINASI Eliminasi Sumber Bahaya Tempat Kerja / Pekerjaan Aman
Mengurangi Bahaya
SUBSTITUSI Substitusi Alat/Mesin/Bahan
PERANCANGAN Modifikasi/Perancangan
Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
Lebih Aman
ADMINISTRASI Prosedur, Aturan, Pelatihan,
Durasi Kerja, Tanda Bahaya,
Rambu, Poster, Label
Tenaga Kerja Aman Mengurangi
Paparan
APD Alat Perlindungan Diri Tenaga Kerja

1. Eliminasi : Dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja
2. Substitusi : Mengganti bahan atau proses yang lebih aman
a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
b. Proses pengecatan spray dengan pencelupan
3. Perancangan / Rekayasa Teknik : Dengan melakukan proses modifikasi dari suatu peralatan
a. Pemasangan alat pelindung mesin / guarding
b. Penambahan alat sensor otomatis
4. Pengendalian Administratif : Dengan melakukan pengontrolan dari sistim administrasi
a. Pemisahan lokasi kerja / penempatan material
b. Izin kerja / working permit
c. Training
5. Alat Pelindung diri : Dengan menggunakan alat pelindung diri
a. Kacamata
b. Helm
c. Sarung tangan
d.     Masker

Pengendalian Resiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan pada urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun seperti diilustrasikan pada gambar di bawah :

https://atmadilaga27.blogspot.com

Demikian sedikit penjelasan dari saya mengenai hirarki pengendalian resiko, semoga bermanfaat




Share:

14 comments:

  1. informasinya sangat bermanfaat sekali terimakasih

    air mineral terbaik

    ReplyDelete
  2. Saya ingin bertanyan mengapa alat pelindung diri memiliki tingkat resiko yang paling bawah, terimakasih mohon bantuanya dan minta penjelasanyan, terimakasih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang dimaksud sebenarnya, pemakaian APD adalah langkah terakhir dalam mengendalikan resiko, dan point eliminasi, substitusi, perancangan, dan administrasi sebaik nya dilakukan oleh Divisi hse, atau ahli K3 umum, karna bisa di mungkinkan jika kondisi aman APD yang dipakai hanya sedikt,

      Delete
  3. Ga ada contoh Dari masing masing teknik pengendaliaj bahaya yabka?

    ReplyDelete

OUR YOUTUBE CHANNEL

Join Our Fanpage

KUNJUNGI BLOG KAMI LAINNYA



Total Pageviews

Blogroll