Manusia adalah mahluk dengan kemampuan berkembang yang luar biasa. Apabila kita melihat sejarah manusia, sejak jaman purba kala hingga sekarang, sejak manusia belum mengenal teknologi hingga manusia bisa menciptakan sebuah pesawat. Anak kecil yang tidak bisa apa – apa tumbuh menjadi seorang pemimpin atau seorang ilmuan jenius.
Manusia cendrung mencoba hal – hal baru yang membuat kita dapat terus berkembang. Dalam prosesnya sering kita jumpai ‘kegagalan’ yang tak jarang menjadi momok bagi seseorang untuk mencoba. Kegagalan bukanlah sesuatu hal yang begitu mengerikannya hingga menghentikan langkah kita. Takut akan kegagalan seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mencoba sesuatu. Justru ketika kita berhasil bangkit dari kegagalan maka di titik itulah kita berkembang. Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh ( Confusius ). Maka mengapa kita musti takut untuk mencoba??
(Eric Berne)
Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.
Pernyataan yang cukup tegas, bahwa tak ada orang sukses yang tidak mengalami kegagalan. Orang yang lari dari kegagalan tidak akan mendpatkan apapun selain kepengecutannya.
Selalu ada hal positif dari kegagalan. Ingatlah bahwa tidak ada tanah yang subur yang tidak pernah mendapati gemuruh badai hujan, tak ada besi yang baik yang tidak dibakar dalam bara api dan ditempa berkali-kali. Kadang-kadang Tuhan sembunyikan matahari, DIA datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan tertanya-tanya ke mana hilangnya matahari, rupa-rupanya Tuhan hendak memberi kita pelangi. Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya.
Di tiap musibah yang menimpa Anda, ingatlah untuk bercermin dan bertanya tentang apa yang bisa Anda upayakan guna menarik pelajaran positif dari kejadian itu. Maka tak akan ada yang sia – sia dengan apa yang kita peroleh.
Ketika dalam proses gagal, apabila kita kaji maka akan kita dapati kelemahan – kelemahan kita, kesalahan – kesalahan kita, serta kekurangan lain yang ada pada kita. Seorang pecundang hanya akan mengeluh dengan kekurangannya tersebut, tetapi seorang sukses akan berusaha menutupi kekurangannya.
Ketika anda terjatuh, maka bangkitlah dan carilah sebab anda jatuh agar anda tidak terjatuh oleh sebab yang sama
Ketika anda mendapat cacian maka marahlah dan jadikan marah itu energi yeng besar untuk membangun diri anda hingga orang tak lagi bisa mencaci anda
Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.
Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan.
( Elbert Hubbard )
Jangan takut dengan kesalahan. Kebijaksanaan biasanya lahir dari kesalahan.
Bagaimana kegagalan ini bisa menjadi hal yang positif?? Itu adalah bagaimana anda mengambil sikap padanya. Apa yang anda lakukan? Berubah. Itulah cara manusia untuk mengatasi kelemahannya. Setiap perkembangan pasti akan ada perubahan, maka anda tidak akan berkembang bila anda tidak mau berubah. Jika anda ingin hasil yang lebih baik maka rubahlah cara anda menjadi cara yang lebih baik. anda ” GILA” jika melakukan hal yang sama dengan mengharapkan hasil yang berbeda-beda.
“Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah; karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti.” Henri Bergson, Filsuf Prancis (1859-1941)
Slalu belajar dari kesalahan, selalu belajar dari kritikan orang lain, disitu kita akan mendapatkan perubahan yang positif apabila kita mau belajar. Maka belajarlah untuk belajar sebagai langkah awal anda untuk menuju perubahan. Tak ada waktu untuk menyesali kesalahan yang telah berlalu, kita tak akan bisa merubah masa lalu, namun masa depan selalu ada di hadapan kita dan menanti kita. Masa depan ditentukan dari kita sekarang bukan masa lalu, kita tak bisa merencanakan sebuah masa depan berdasarkan masa lalu. Maka jadikanlah sekarang itu baik untuk masa depan yang baik, dengan membangun karakter pribadi yang baik yang mampu berubah. Ingatlah untuk tetap selalu optimis dalam melihat peluang. Seorang yang optimis akan melihat peluang berhasil, tapi seorang pesimis akan melihat peluang untuk gagal sehingga tidak pernah berani untuk mencoba.
”Jika kegagalan menjadi belenggu kakimu, maka Optimisme adalah kunci dari belenggu tersebut”
0 comments:
Post a Comment