GEMPA
Jenis Gempa berdasar penyebabnya
Gempa tectonic
Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa lempeng tektonik bumi kita ini terus bergerak. Ada yang saling mendorong, saling menjauh, atau saling menggelangsar. Karena tepian lempeng tektonik ini tidak rata, jika bergesekan maka timbullah friksi. Friksi inilah yang kemudian melepaskan energi goncangan.
Gempa vulkanik
terjadi akibat meningkatnya aktivitas gunung berapi, yang disebabkan oleh naiknya magma dari bawah gunung tersebut ke permukaan. Cairan magma ini mendesak batuan-batuan di atasnya, sehingga menyebabkan goncangan dan apabila tekanannya cukup besar berpotensi menimbulkan letusan.
Gelombang Seismik(Seismic Wave)
Gerakan batuan yang tiba-tiba di sepanjang celah pada sesar bumi menimbulkan getaran (vibration) yang mentransmisikan energi dalam bentuk gelombang (wave). Gelombang yang merambat di sela-sela bebatuan di bawah permukaan bumi disebut dengan gelombang badan (body wave). Sedangkan gelombang yang merambat dari episenter ke sepanjang permukaan bumi disebut dengan gelombang permukaan (surface wave).
Mengukur Gempa (Measuring Earthquakes)
Mengukur kekuatan gempa dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Maka berdasarkan pendekatannya, skala pengukuran gempa dapat dibagi menjadi dua, yaitu 1) magnitudo (magnitude) yang merupakan skala kuantitatif, dan 2) intensitas (intensity) yang merupakan skala kualitatif.
• Magnitudo
1935 oleh seorang seismologis Amerika, Charles F. Richter, untuk mengukur kekuatan gempa di California.
Richter mengukur magnitudo gempa berdasarkan nilai amplitudo maksimum gerakan tanah (gelombang) pada jarak 100 km dari episenter gempa. Besarnya gelombang ini tercatat pada seismograf.
Seismograf dapat mendeteksi gerakan tanah mulai dari 0,00001 mm (1x10-5 mm) hingga 1 m. Untuk menyederhanakan rentang angka yang terlalu besar dalam skala ini, Richter menggunakan bilangan logaritma berbasis 10. Ini berarti setiap kenaikan 1 angka pada skala Richter menunjukkan amplitudo 10 kali lebih besar.
lempeng bumi ini tidak memiliki cukup simpanan energi untuk menghasilkan magnitudo gempa sebesar 10 SR. Diperkirakan bahwa magnitudo sebesar 12 SR akan melepasakan energi yang cukup untuk membuat bumi kita ini terbelah dua!
• Intensitas
Dulu, sebelum manusia mampu mengukur magnitudo gempa, besarnya gempa hanya dinyatakan berdasarkan efek yang diberikan terhadap manusia, alam, struktur bangunan buatan manusia, dan reaksi hewan. Besarnya gempa yang ditentukan melalui observasi semacam ini dinamakan dengan intensitas gempa.
Skala intensitas pertama kali diperkenalkan pada tahun 1883 oleh seorang seismologis Italia M.S. Rossi dan ilmuwan Swiss F. A. Forel yang dikenal dengan skala Rossi-Forel.
Skala ini kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1902 oleh seorang seismologis Itali Giuseppe Mercalli. Lalu pada tahun 1931, seismologis Amerika, H. O. Wood dan Frank Neuman mengadaptasi standar yang telah ditetapkan Mercalli untuk kondisi di California, dan menghasilan skala Modified Mercalli Intensity (MMI).
MM = Skala Modified Mecalli
R = Skala Richter
Sejarah kejadian dan Peluang Gempa Per Wilayah Indonesia
Wilayah Gempa Indonesia Dengan Percepatan Puncak Batuan Dasar Dengan Prioda Ulang 500 Tahun
Tsunami
Terminologi Tsunami
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".
Para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
Penyebab: Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides), Gempabumi Bawah Laut (Undersea Earthquake), Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities), Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)
Karekteristik: Tsunami dapat menerjang wilayah yang berjarak ribuan kilometer dari sumbernya, Periode tsunami cukup bervariasi, mulai dari 2 menit hingga lebih dari 1 jam. Panjang gelombangnya sangat besar, antara 100-200 km, gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter atau lebih, di Samudra Pasifik, dimana kedalaman air rata-rata adalah 4000 meter, gelombang tsunami merambat dengan kecepatan ± 200 m/s (kira-kira 712 km/jam) dengan hanya sedikit energi yang hilang, bahkan untuk jarak yang jauh. Sementara pada kedalaman 40 meter, kecepatannya mencapai ± 20 m/s (sekitar 71 km/jam), lebih lambat namun tetap sulit dilampaui.
Jenis Gempa berdasar penyebabnya
Gempa tectonic
Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa lempeng tektonik bumi kita ini terus bergerak. Ada yang saling mendorong, saling menjauh, atau saling menggelangsar. Karena tepian lempeng tektonik ini tidak rata, jika bergesekan maka timbullah friksi. Friksi inilah yang kemudian melepaskan energi goncangan.
Gempa vulkanik
terjadi akibat meningkatnya aktivitas gunung berapi, yang disebabkan oleh naiknya magma dari bawah gunung tersebut ke permukaan. Cairan magma ini mendesak batuan-batuan di atasnya, sehingga menyebabkan goncangan dan apabila tekanannya cukup besar berpotensi menimbulkan letusan.
Gelombang Seismik(Seismic Wave)
Gerakan batuan yang tiba-tiba di sepanjang celah pada sesar bumi menimbulkan getaran (vibration) yang mentransmisikan energi dalam bentuk gelombang (wave). Gelombang yang merambat di sela-sela bebatuan di bawah permukaan bumi disebut dengan gelombang badan (body wave). Sedangkan gelombang yang merambat dari episenter ke sepanjang permukaan bumi disebut dengan gelombang permukaan (surface wave).
Mengukur Gempa (Measuring Earthquakes)
Mengukur kekuatan gempa dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Maka berdasarkan pendekatannya, skala pengukuran gempa dapat dibagi menjadi dua, yaitu 1) magnitudo (magnitude) yang merupakan skala kuantitatif, dan 2) intensitas (intensity) yang merupakan skala kualitatif.
• Magnitudo
1935 oleh seorang seismologis Amerika, Charles F. Richter, untuk mengukur kekuatan gempa di California.
Richter mengukur magnitudo gempa berdasarkan nilai amplitudo maksimum gerakan tanah (gelombang) pada jarak 100 km dari episenter gempa. Besarnya gelombang ini tercatat pada seismograf.
Seismograf dapat mendeteksi gerakan tanah mulai dari 0,00001 mm (1x10-5 mm) hingga 1 m. Untuk menyederhanakan rentang angka yang terlalu besar dalam skala ini, Richter menggunakan bilangan logaritma berbasis 10. Ini berarti setiap kenaikan 1 angka pada skala Richter menunjukkan amplitudo 10 kali lebih besar.
lempeng bumi ini tidak memiliki cukup simpanan energi untuk menghasilkan magnitudo gempa sebesar 10 SR. Diperkirakan bahwa magnitudo sebesar 12 SR akan melepasakan energi yang cukup untuk membuat bumi kita ini terbelah dua!
• Intensitas
Dulu, sebelum manusia mampu mengukur magnitudo gempa, besarnya gempa hanya dinyatakan berdasarkan efek yang diberikan terhadap manusia, alam, struktur bangunan buatan manusia, dan reaksi hewan. Besarnya gempa yang ditentukan melalui observasi semacam ini dinamakan dengan intensitas gempa.
Skala intensitas pertama kali diperkenalkan pada tahun 1883 oleh seorang seismologis Italia M.S. Rossi dan ilmuwan Swiss F. A. Forel yang dikenal dengan skala Rossi-Forel.
Skala ini kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1902 oleh seorang seismologis Itali Giuseppe Mercalli. Lalu pada tahun 1931, seismologis Amerika, H. O. Wood dan Frank Neuman mengadaptasi standar yang telah ditetapkan Mercalli untuk kondisi di California, dan menghasilan skala Modified Mercalli Intensity (MMI).
MM = Skala Modified Mecalli
R = Skala Richter
Sejarah kejadian dan Peluang Gempa Per Wilayah Indonesia
Wilayah Gempa Indonesia Dengan Percepatan Puncak Batuan Dasar Dengan Prioda Ulang 500 Tahun
Tsunami
Terminologi Tsunami
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".
Para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
Penyebab: Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides), Gempabumi Bawah Laut (Undersea Earthquake), Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities), Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)
Karekteristik: Tsunami dapat menerjang wilayah yang berjarak ribuan kilometer dari sumbernya, Periode tsunami cukup bervariasi, mulai dari 2 menit hingga lebih dari 1 jam. Panjang gelombangnya sangat besar, antara 100-200 km, gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter atau lebih, di Samudra Pasifik, dimana kedalaman air rata-rata adalah 4000 meter, gelombang tsunami merambat dengan kecepatan ± 200 m/s (kira-kira 712 km/jam) dengan hanya sedikit energi yang hilang, bahkan untuk jarak yang jauh. Sementara pada kedalaman 40 meter, kecepatannya mencapai ± 20 m/s (sekitar 71 km/jam), lebih lambat namun tetap sulit dilampaui.
CV.Rakaju Lab teknik
ReplyDeleteJual alat Laboratorium Teknik Sipil kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksilainnya.supplier peralatan Quality Control dan Geoteknik untuk peralatan kualitas Konstruksi Jalan, Jembatan, Gedung-gedung, Dam, dan konstruksi teknik sipil lainnya, khusus untuk peralatan kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksi lainnya yang bermanfaat untuk menjamin kualitas konstruksi, sehingga dapat memperpanjang masa pakai ( life time) konstruksi dan mempertahankan kualitas konstruksi, sehingga berdampak pada efisiensi dana pembangunan.
alat sondir 2, 5 ton
alat sondir 5 ton
alat sondir 10 ton
alat core drill
core drill
sondir 5 ton
sondir 2, 5 ton
alat laboratorium teknik sipil
alat laboratorium tanah
alat laboratorium beton
alat laboratorium aspal
toko alat teknik sipil'
pusat alat teknik sipil
CV.RAKAJU LAB TEKNIK
-Distributor
-Supplier
-Agen alat lab inpor
-Produksi Sendiri alat lab Lokal
-jual alat laboratorium tanah
-jual alat laboratorium beton
-jual alat laboratorium aspal
-jual alat laboratorium pertambangan
jual alat laboratorium teknik sipil
Jual alat laboratorium di jakarta
jual alat laboratorium teknik sipil seluruh indonesia
jual jasa alat laboratorium teknik sipil
Jual semua alat lab sebagai berikut
jual Laboratorium Tanah
jual Laboratorium Beton
jual Laboratorium Aspal
jualLaboratorium Kimia
jual Laboratorium Teknik Mesin
jual Laboratorium Pertambangan
jualPertambangan Mining
jual Glass Ukur
jual Labu Ukur
jual Piknometer
jualLaboratotorium Pertanian
jual General
Lab techniques CV.Rakaju
Selling tool Civil Engineering Laboratory Soil quality, Concrete, asphalt, rocks and material konstruksilainnya.supplier Quality Control and Geotechnical equipment for quality equipment Construction Roads, Bridges, Buildings, Dam, and other civil engineering construction, specifically to land quality equipment, Concrete , asphalt, rocks and other construction materials that are useful to ensure the quality of construction, so as to extend the life ( life time) of construction and maintaining the quality of construction, so the impact on the efficiency of development funds.
CV.RAKAJU ENGINEERING LAB
-Distributor
-Supplier
-Agen Lab equipment inpor
-Production Of Local Self lab equipment
-Sell soil laboratory equipment
-Sell concrete laboratory equipment
-Sell asphalt laboratory equipment
-Sell mining laboratory equipment
Sell all the lab equipment as follows
Soil Laboratory selling
Concrete Laboratory selling
Asphalt Laboratory selling
jualLaboratorium Chemistry
Laboratory selling Mechanical Engineering
Mining Laboratory selling
jualPertambangan Mining
Glass selling Measure
Pumpkin sales Measure
selling pycnometer
Agriculture jualLaboratotorium
General selling
contact info 02292101889 Hp.082121444881
CV.Rakaju Lab teknik
Jual alat Laboratorium Teknik Sipil kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksilainnya.supplier peralatan Quality Control dan Geoteknik untuk peralatan kualitas Konstruksi Jalan, Jembatan, Gedung-gedung, Dam, dan konstruksi teknik sipil lainnya, khusus untuk peralatan kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksi lainnya yang bermanfaat untuk menjamin kualitas konstruksi, sehingga dapat memperpanjang masa pakai ( life time) konstruksi dan mempertahankan kualitas konstruksi, sehingga berdampak pada efisiensi dana pembangunan.