Perkerasan Kaku
Perkerasan kaku adalah struktur yang terdiri dari plat beton semen yang bersambung (tidakmenerus) dengan atau tanpa tulangan, atau menerus dengan tulangan, terletak diatas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan peraspalan sebagai lapis permukaan.
Perkerasan kaku adalah struktur yang terdiri dari plat beton semen yang bersambung (tidakmenerus) dengan atau tanpa tulangan, atau menerus dengan tulangan, terletak diatas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan peraspalan sebagai lapis permukaan.
1. Perkerasan beton semen, yaitu perkerasan kaku dengan beton semen sebagai lapis aus
-bersambung tanpa tulangan
-bersambung dengan tulangan
-menerus dengan tulangan
-pratekan
-bersambung tanpa tulangan
-bersambung dengan tulangan
-menerus dengan tulangan
-pratekan
2. Perkerasan komposit, yaitu perkerasan kaku dengan plat beton semen sebagai lapis pondasi dan aspal beton sebagai lapis permukaan
Dasar-dasar Desain
Tebal plat dihitung supaya mampu menahan tegangan yang diakibatkan bebanr oda, perubahan suhu dan kadar air, serta perubahan volume lapisan dibawahnya. Penerapan prinsip “fatique” (kelelahan) untuk mengantisipasi beban berulang, dimana semakin besar jumlah beban lalulintas mengakibatkan ratio tegangan (perbandingan tegangan lentur beton akibat beban roda dengan kuat lentur beton “MR”) semakin kecil.
Faktor-faktor Yang Berpengaruh
Hanya diperhitungkan terhadap kendaraanniaga
Persamaan-persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Dasar-dasar Desain
Tebal plat dihitung supaya mampu menahan tegangan yang diakibatkan bebanr oda, perubahan suhu dan kadar air, serta perubahan volume lapisan dibawahnya. Penerapan prinsip “fatique” (kelelahan) untuk mengantisipasi beban berulang, dimana semakin besar jumlah beban lalulintas mengakibatkan ratio tegangan (perbandingan tegangan lentur beton akibat beban roda dengan kuat lentur beton “MR”) semakin kecil.
Faktor-faktor Yang Berpengaruh
- Peranan dan tingkat pelayanan
- Lalu lintas
- Umur rencana
- Kapasitas jalan
- Tanah dasar
- Lapis pondasi bawah
- Bahu
- Kekuatan beton
Hanya diperhitungkan terhadap kendaraanniaga
Persamaan-persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
JKN = jumlah kendaraan niaga
JKNH = JKN Harian saat jalan dibuka
R = faktor pertumbuhan lalu lintas
n / m= tahun rencana
i / i’= pertumbuhan lalu lintas
Tanah Dasar
Parameter yang digunakan adalah modulus reaksi tanah dasar (k) yang didapat melalui metode pengujian AASHTO T.222-81 atau dari korelasi nilai CBR.Nilai k minimal adalah2 kg/cm3. Sifat yang perlu diperhatikan dari tanah dasar adalah kembang susut, intrusi dan pumping, dan keseragaman daya dukung tanah dasar. Apabila digunakan lapis pondasi bawah maka digunakan nilai k gabungan. Untuk satu ruas jalan, nilai modulus Rencana digunakan persamaan:
ko = k –2S jalantol
ko= k –1.64S jalan arteri
ko= k –1.28S jalankolektor/lokal
Faktor keseragaman (FK) dianjurkan < 25 %
Tabel. Perkiraan Nilai Modulus ElastisitasLapis Pondasi
Kekuatan Beton
Untuk desain perkerasan kaku kekuatan beton yang dipertimbangkan adalah kekuatan lentur (flexural strength) umur28 hari yang didapat dari pengujian menggunakan metode ASTM C-78 atau korelasi dari nilai kuat tekan beton umur28 hari sbk 28). Korelasi kauat lentur dan kuat tekan beton dinyatakan dalam persamaan
Nilai MR 28 disyaratkan 40 kg/cm2 atau minimal 30 kg/cm2 (kondisi memaksa!!!)
Tabel. KoefisienDistribusiKendaraanNiagaPadaJalurRencana
Tabel. Faktor Keamanan
JKN = jumlah kendaraan niaga
JKNH = JKN Harian saat jalan dibuka
R = faktor pertumbuhan lalu lintas
n / m= tahun rencana
i / i’= pertumbuhan lalu lintas
Tanah Dasar
Parameter yang digunakan adalah modulus reaksi tanah dasar (k) yang didapat melalui metode pengujian AASHTO T.222-81 atau dari korelasi nilai CBR.Nilai k minimal adalah2 kg/cm3. Sifat yang perlu diperhatikan dari tanah dasar adalah kembang susut, intrusi dan pumping, dan keseragaman daya dukung tanah dasar. Apabila digunakan lapis pondasi bawah maka digunakan nilai k gabungan. Untuk satu ruas jalan, nilai modulus Rencana digunakan persamaan:
ko = k –2S jalantol
ko= k –1.64S jalan arteri
ko= k –1.28S jalankolektor/lokal
Faktor keseragaman (FK) dianjurkan < 25 %
Tabel. Perkiraan Nilai Modulus ElastisitasLapis Pondasi
Jenis bahan | Modulus elastisitas | ||
Gpa | psi | kg/cm2 | |
granular | 0.055 -0.138 | 8000 -20000 | 565 -1410 |
lapis pondasi distabilisasi semen | 3.5 -6.9 | 50000 -1000000 | 35210 -70420 |
tanah distabilisasi semen | 2.8 -6.2 | 40000 -900000 | 28170 -63380 |
lapis pondasi diperbaiki aspal | 2.4 -6.9 | 350000 -1000000 | 24650 -70420 |
lapis pondasi diperbaiki aspal emulsi | 0.28 -2.1 | 40000 -300000 | 2815 -21125 |
Kekuatan Beton
Untuk desain perkerasan kaku kekuatan beton yang dipertimbangkan adalah kekuatan lentur (flexural strength) umur28 hari yang didapat dari pengujian menggunakan metode ASTM C-78 atau korelasi dari nilai kuat tekan beton umur28 hari sbk 28). Korelasi kauat lentur dan kuat tekan beton dinyatakan dalam persamaan
Nilai MR 28 disyaratkan 40 kg/cm2 atau minimal 30 kg/cm2 (kondisi memaksa!!!)
Tabel. KoefisienDistribusiKendaraanNiagaPadaJalurRencana
Jumlahjalur | Kendaraan niaga | |
1 arah | 2 arah | |
1 jalur | 1 | 1 |
2 jalur | 0.7 | 0.5 |
3 jalur | 0.5 | 0.475 |
4 jalur | - | 0.45 |
5 jalur | - | 0.425 |
6 jalur | - | 0.4 |
Tabel. Faktor Keamanan
PerananJalan | FK |
JalanTol | 1.2 |
JalanArteri | 1.1 |
JalanKolektor/Lokal | 1 |
Tabel. Perbandingan Tegangan dan Jumlah Pengulangan Beban Yang Diijinkan
Perbandingan Tegangan* | Repetisi beban ijin | Perbandingan Tegangan* | Repetisi beban ijin |
0.51 | 400000 | 0.69 | 2500 |
0.52 | 300000 | 0.7 | 2000 |
0.53 | 240000 | 0.71 | 1500 |
0.54 | 160000 | 0.72 | 1100 |
0.55 | 130000 | 0.73 | 850 |
0.56 | 100000 | 0.74 | 650 |
0.57 | 75000 | 0.75 | 490 |
0.58 | 57000 | 0.76 | 360 |
0.59 | 42000 | 0.77 | 270 |
0.6 | 32000 | 0.78 | 210 |
0.61 | 24000 | 0.79 | 160 |
0.62 | 18000 | 0.8 | 120 |
0.63 | 14000 | 0.81 | 90 |
0.64 | 11000 | 0.82 | 70 |
0.65 | 8000 | 0.83 | 50 |
0.66 | 6000 | 0.84 | 40 |
0.67 | 4500 | 0.85 | 30 |
0.68 | 3500 |
* tegangan akibat beban dibagi kuat lentur tarik (MR)
* untuk perbandingan tegangan ≤ 0.50 repetisi beban ijin adalah tidak terhingga
Perhitungan Tulangan
Tujuan tulangan
–Mengurangi retakan
–Mengurangi sambungan plat
–Mengurangi biaya pemeliharaan
Tulanganpadaperkerasanbetonbersambung
As = luas tulangan (cm2/m’)
F = koefisien gesek plat dan lapis bawahnya
L = jarak antar sambungan (m)
h = tebal plat (m)
fs = tegangan tarik ijin baja (kg/cm2)
Tabel. Koefisien Gesek Plat Beton dan Lapis Di bawahnya
Jenis Pondasi | KoefisienGesek |
Burtu, Lapen dan konst.sejenis | 2.2 |
Aspal beton, Lataston | 1.8 |
Stabilisasi kapur | 1.8 |
Stabilisasi aspal | 1.8 |
Stabilisasi semen | 1.8 |
Koral | 1.5 |
Batu pecah | 1.5 |
Sirtu | 1.2 |
Tanah | 0.9 |
Tulangan pada perkerasan beton menerus
Ps = persentasetulanganyang diperlukanterhadappenampangbeton, persentaseminimum adalah0.6 %
ft = kuattarikbeton(0.4 –0.5 MR)
fy = teganganlelehbetonrencana
F = koefisiengesekplat danlapis bawahnya
n = angkaekivalensiantarabajadanbeton(Es/Ec)
Ec = modulus elastisitasbeton
Es = modulus elastisitasbaja
Tabel. Korelasi Kuat Tekan Beton dan Angka Ekivalensi Antara Baja dan Beton
ft = kuattarikbeton(0.4 –0.5 MR)
fy = teganganlelehbetonrencana
F = koefisiengesekplat danlapis bawahnya
n = angkaekivalensiantarabajadanbeton(Es/Ec)
Ec = modulus elastisitasbeton
Es = modulus elastisitasbaja
Tabel. Korelasi Kuat Tekan Beton dan Angka Ekivalensi Antara Baja dan Beton
Kuat Tekan Beton | n |
115 -140 | 2.2 |
145 –170 | 1.8 |
175 –225 | 1.8 |
235 –285 | 1.8 |
≥ 290 | 1.8 |
Tulangan pada perkerasan beton menerus
Lcr = jarak teoritis antar retakan
p = luas tulangan memanjang per satuan luas
u = perbandingan keliling dan luas tulangan
ft = kuat tarik beton (0.4 –0.5 MR)
fb = tegangan lekat antara tulangan dengan beton rencana
S = koefisien susut beton (400 x 106)
n = angka ekivalens iantara baja dan beton (Es/Ec)
Ec = modulus elastisitas beton
Es = modulus elastisitas baja
0 comments:
Post a Comment